Sunday, March 13, 2011

Persema Masih Terlalu Irit Gol

F: Selebrasi Irfan Bachdim (Koran SI)
F: Selebrasi Irfan Bachdim (Koran SI)
MALANG - Seukuran tim memuncaki klasemen sementara Liga Primer Indonesia (LPI), Persema Malang masih terlalu irit gol. Di pertandingan terakhir menghadapi Bali Devata, Sabtu (12/3/2011) malam, anak-anak Timo Scheunemann kembali hanya menceploskan satu gol.
 
Itu berarti Persema memperpanjang rekor minimnya gol yang tercipta dalam satu pertandingan. Skor terbesar Laskar Ken Arok terjadi di pertandingan perdana LPI kontra Solo FC dengan skor 1-5. Setelah itu Persema maksimal hanya menciptakan dua gol di satu pertandingan.

Lima kemenangan lainnya hanya dimenangkan dengan margin satu gol, yakni lawan Bali Devata, Bogor Raya, Tangerang Wolves, Bandung FC dan PSM Makassar. Hasil imbang dengan Batavia Union dan Minangkabau FC juga diwakili satu gol.

Ini berarti produktifitas Persema masih belum menjanjikan sekalipun bertanding di depan publik sendiri. Kendati menempati posisi puncak, Timo menyadari timnya masih butuh perbaikan di lini depan, terutama penyelesaian akhir dari para penyerang.

“Kita senang bisa memenangkan pertandingan dan masih di posisi puncak. Tapi saya berharap ada perbaikan di depan, terutama naluri mencetak gol. Kita banyak mendapat peluang tapi masih rendah dalam penyelesaian,” ujar Timo yang sebenarnya sudah menyodorkan solusi untuk lini depan.

Dirinya sudah mendatangkan Han Sang Min yang melengkapi striker yang ada macam Jaya Teguh Angga, Irfan Bachdim, Ngon Mamoun dan Reza Mustofa. Namun keberadaannya tak serta merta membuat Laskar Ken Arok dengan mudah membolongi jala lawan.

Timo sendiri lebih memilih satu gol tapi menang, dibanding banyak gol namun kalah atau imbang. Tapi di sisi lain pihaknya menyadari satu gol tidaklah aman dalam sebuah pertandingan. Apalagi statistik membuktikan Persema selalu kebobolan dalam enam laga dari delapan yang telah dilakoni.

Naluri mencetak gol pun terus menjadi perhatian pelatih berdarah Jerman-Jawa ini. Laga kontra Minangkabau FC di Stadion Gajayana bisa menjadi rujukan. Persema yang unggul dulu di awal babak pertama, kesulitan memanfaatkan seabrek peluang.

Hasilnya, tim tamu mencuri gol di menit akhir dan akhirnya Persema gagal meraih poin penuh. “Yang pasti saya tidak tinggal diam. Saya akan terus melakukan pembenahan, terutama di lini depan. Ketenangan masih belum dimiliki beberapa striker kita,” tandasnya.

Setelah menang di kandang, Persema akhir pekan ini bakal melawat ke kandang Cenderawasih Papua. Secara teknis, seharusnya Persema bisa mengalahkan satu-satunya tim LPI asal Papua itu karena mempunyai keunggulan materi pemain.

No comments:

Post a Comment