MANCHESTER – Kemarin malam, Arsene Wenger menyerang Badan Sepakbola Eropa (UEFA). Wenger menyebut, UEFA sebuah lembaga yang arogan dan diktaktor.
“Bukan saya, justru UEFA yang harus minta maaf kepada kami. UEFA tidak perlu menghukum saya. Sebab, Arsenal lah yang menjadi korban dalam hal ini,” cetus Wenger dilansir The Sun, Sabtu (13/3/2011).
Wenger masih sangat kesal dengan perlakuan federasi yang dipimpin Michael Platini itu. Bagaimana tidak, wasit Massimo Busacca dianggap sebagai biang kerok, ketika Arsenal dipaksa tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions.
Pada pertandingan leg kedua itu, Busacca memberikan kartu merah kepada pemain andalan The Gunners, Robin van Persie. Praktis, Arsenal yang bermain dengan 10 orang, harus mengakui keunggulan Blaugrana.
Wenger geram. Pelatih Arsenal melakukan protes keras atas kepemimpinan sang wasit. Alhasil, UEFA memberikan ancaman sanksi kepada pelatih berjuluk The Professor itu. Namun, kenyataan itu sama sekali tidak membuat Wenger takut.
“Ketika anda menikmati sebuah pertandingan sepakbola, anda tidak bisa membuat sebuah keputusan seperti itu. Hal itu, justru memperlihatkan sebuah sikap yang arogan,” tegas pelatih asal Prancis.
“Kita semua mengerti, setiap orang memang bisa membuat sebuah kesalahan. Namun, setelah kejadian itu, UEFA semakin terlihat sebagai hanya sebuah lembaga yang diktaktor. Ini bukan lagi akal sehat,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment